Sabtu, 05 Februari 2011

Hidangan Lamun Dari Selayar

Lamun adalah tumbuhan berbunga yang telah sepenuhnya beradaptasi untuk hidup terbenam di perairan laut dangkal. Lamun mempunyai bunga jantan dan betina. Penyerbukannya terjadi lewat medium air laut. Di Indonesia ditemukan sekitar 13 jenis lamun. Lamun memegang peranan yang sangat penting dalam ekosistem pesisir.

Mereka merupakan produsen primer yang menopang kehidupan banyak kehidupan dalam laut lewat rantai makanan. Di samping itu padang lamun dikenal pula sebagai tempat mencari makan dan tempat asuhan bagi berbagai jenis ikan dan udang. Meskipun demikian, pemanfaatannya yang langsung bagi kehidupan manusia masih belum banyak diketahui.



Di Pulau Selayar (Sulawesi Selatan) lamun tumbuh subur, yang disini dikenal sebagai pama. Di sekitar Desa Parak ditemukan sekitar 5 – 6 jenis lamun. Jenis Enhalus acoroides yang mempunyai helaian daun panjang bagai pita tumbuh subur di daerah ini dan membentuk padang lamun yang luas. Buahnya berbentuk bola yang melancip ujungnya, berukuran sekitar 5 cm, dengan permukaan buah berambut atau seperti sikat. Tiap buah mengandung 12 biji.

Penduduk Selayar memanen buah Enhalus ini dan memanfaatkan biji dan daging buahnya sebagai sumber makanan. Bijinya dapat dimakan mentah yang rasanya agak manis. Biji buah lamun ini juga dapat dimasak atau dikukus dan dicampur dengan santan kelapa serta diberi bumbu yang membuat hidangan makin lezat. Hidangan yang bersumber dari lamun ini disini dikenal sebagai pangang pama. Hidangan ini juga dapat diperkaya dengan gonad bulu-babi Tripneustes gratilla yang juga banyak dapat dijumpai hidup di padang lamun.


Dalam suatu festival makanan laut di Jakarta, hidangan bersumber dari lamun ini pernah meraih sebagai pemenang ketiga sebagai makanan keluarga. Tetapi komposisi haranya belum lagi dikaji. Tampaknya masih diperlukan promosi untuk lebih mempopulerkan hidangan lamun ini. (Sumber: Muhammad Abrar, dan Ibu Rahmatia)

Sumber :
http://seagrass-indonesia.oseanografi.lipi.go.id/id/berita/100-hidangan-lamun-dari-selayar.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar